Nama Pelajaran : Bahasa Indonesia ( Teks eksplanasi)
Kelas VII – A
Kelompok : V
1.
Melina
2.
Siska
Ratna Sari
3.
Aidila
Fitri Yani
4.
Siti
Ayu Komala
Gerhana Bulan : Pengertian, Proses, dan Jenisnya
Bulan merupakan satelit bumi dimana keberadaannya selalu mengitari bumi.
Hampir semua planet di galaksi kita ini mempunyai satelitnya masing- masing.
Bahkan beberapa planet di
tata surya memiliki satelit alam yang jumlahnya lebih dari satu.
Dan satelit yang dimiliki planet bumi hanya berjumlah satu, yakni yang kita
kenal dengan sebutan bulan ini. Selain menjadi satelit bumi, bulan ini juga
berperan sebagi sumbel cahaya alami bagi bumi pada waktu malam hari dimana pada
waktu malam hari matahari tidak kelihatan sinarnya untuk menerangi bumi. Maka
dari itu sumber cahaya alami yang kita miliki adalah bulan dan juga bintang-
bintang yang bertebaran di langit. Sebenarnya bulan ini tidak bisa mengeluarkan
cahayanya sendiri, karena bulan bukan termasuk bintang. Cahaya yang bersumber
dari bulan merupakan cahaya dari matahari yang mengenai bulan, sehingga bulan
tampak seperi bercahaya pada waktu malam hari. sedangkan pada siang hari, bulan
yang disinari oleh matahari terlalu kalah dengan sinar matahari yang mengenai
bumi sehingga bulan tersebut menjadi tidak kelihatan.
Bulan yang kita lihat pada waktu malam hari, yang sekaligus menjadi sumber
cahaya alami di malam hari ini terkadang terlihat aneh dan berbeda- beda pada
setiap masanya. Bulan ini mengapa bisa terlihat aneh karena setiap bulannya
bulan ini mempunyaimacam macam
fase bulan tertentu.
Bagaimanapun bulan ini berevolusi mengitari bumi memakan waktu sekitar 30 hari,
maka dari itu fase fase bulan yang terlihat dari perbedaan bentuk dan juga
warna ini tidak lepas dari posisinya yang berbeda- beda pada setiap bulannya,
dan juga karena jarank yang berbeda- beda. Hal ini juga karena kita sebagai
manusia yang hanya menempati satu titik wilayah yang ada di bumi sehingga
terkadang kita menjumpai bulan ini berada pada jarak yang berbeda- beda.
Bulan sebagai satelit bumi yang terlihat menyala pada malam hari ini juga
terkadang mengalami satu kondisi yang unik. Beberapa kondisi yang dialami oleh
bulan yang terjadi pada waktu- waktu tertentu antara lain adalah gerhana bulan,
super moon, dan juga blood moon. Gerhana bulan sendiri merupakan peristiwa yang
jarang terjadi di suatu wilayah. Gerhana bulan merupakan suatu peristiwa dimana
bulan tampak seperti hilang dan kemudian muncul kembali pada beberapa menit
kemudian. Sementara super moon adalah peristiwa dimana bulan terlihat amat
besar karena pada saat itu posisi bulan sangat dekat dengan bumi, sehingga
bulan akan terlihat lebih besar berkali- kali lipat di wilayah bumi tertentu.
Sedangkan blood moon merupakan suatu peristiwa dimana bulan akan tampak
berwarna merah, sehingga tampak menakjubkan sekaligus mengerikan. Warna bulan
yang merah inilah yang menyebabkan peristiwa ini dinamakan dengan blood moon
yang berarti darah bulan.
Pada kesempatan ini kita akan membahas lebih lanjut dan lebih detail
mengenai satu peristiwa bulan yang telah disebutkan di atas. Peristiwa yang
akan kita bahas adalah mengenai gerhana bulan. Namun sebelum kita lebih lanjut
membahas mengenai gerhana bulan, kita terlebih dahilu akan membahas mengenai
fase- fase bulan yang terjadi pada rentang waktu selama 30 hari.
Fase- fase Bulan
Secara umum bulan selama satu siklus revolusi, yakni selama rentang waktu
30 hari mengalami beberapa fase. Yang dimaksud dengan fase bulan sendiri
merupakan bentuk bulan yang berubah- ubah jika dilihat dari bumi. Fase ini
tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat drai bumi.
Kedudukan bulan terhadap matahari dan juga bumi sendiri terbagi menjadi tiga
posisi, yakni:
1.
Pada konjugasi ini,
kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang
menghadap ke bumi berwarna gelap atau tidak tampak. Pada aspek konjugasi ini
dapat terjadi gerhana matahari karena cahaya matahari yang menuju ke bumi
terhalang oleh bulan, sehingga berakibat kita tidak dapat melihat bulan menjadi
bercahaya.
2. Pada aspek oposisi ini kedudukan bulan berlawanancarah dengan matahari jika
dilihat dari bumi. Pada saat aspek oposisi ini bulan akan tampak sebagai bulan
purnama, yakni bulat penuh. Pada kedudukan ini bulan terbit pada saat matahari
terbenam, dan bulan akan terbenam pada saat matahari sudah terbit.
3. Kedudukan bulan yang ketiga adalah kuarter. Pada aspek kuarter ini
kedudukan bulan berada tegak lurus terhadap garis penghubung antara bumi dengan
matahari. Pada aspek kuarter ini bulan memperlihatkan fase perbani (yakni
setengah bulan yang terang). Dalam periode satu bulan, terjadi dua kali
kedudukan kuarter pada bulan, yakni kuarter pertama ketika bulan tampak
bertambah besar. Dan kuarter kedua ketika bulan tampak mengecil.
Itulah beberapa posisi
atau kedudukan bulan yang terjadi selama satu periode revolusi bulan. Masih ada
fase- fase bulan lainnya, antara lain adalah fase bulan sabit atau crescent dan
juga fase bulan benjol atau gibbous. Demikian dalam satu bulan sinodik, secara
berturut- turut terjadi pergantian fase bulan sebagai berikut: bulan baru –
bulan sabit – perbani awal – cembung – purnama – cembung – perbani akhir –
bulan sabit. Dengan demikian ada lima fase bulan yang terjadi dalam satu
periode revolusi bulan atau periode satu bulan, yakni:
1. Bulan baru atau new moon
2. Bulan sabit pertama atau waxing crescent
3. Bulan seperempat pertama atau first quarter
4. Bulan purnama atau full moon
5. Bulan seperempat ketiga atau third quarter
Itulah fase- fase dari bulan yang terjadi pada satu periode revolusi bulan.
Setelah kita mengetahui fase- dari bulan, selanjutnya kita akan membahas lebih
jauh mengenai gerhana bulan.
Pengertian Gerhana Bulan
Fenomena gerhana bulan adalah fenomena yang jarang
terjadi di suatu wilayah di bumi. Fenomena gerhana bulan ini merupakan fenomena
tertutupnya bulan oleh bayangan dari bumi sehingga bulan akan nampak terkikis
hingga akhirnya hilang seperti tidak terlihat lagi. Fenomena gerhana bulan ini
terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus.
Dan posisi yang unik ini tidak terus- terusan terjadi namun hanya beberapa kali
atau setiap periode saja.
Pada masyarakan tradisional Jawa, ketika terjadi gerhana bulan maka mereka
akan menamai hal itu sebagai peristiwa “Bulan dimakan Buto”. Buto
sendiri merupakan suatu julukan atau sebutan yang diberikan masyarakat untuk
menyebut suatu raksasa siluman yang bentuknya sangat besar dan memankan apa saja
yang ada di bumi. Buto ini dikait- kaitkan dengan alam ghaib. Alasan mengapa
peristiwa ini dinakan sebagai bulan dimakan Buto tidak lain dan tidak bukan
karena bulan perlahan- lahan menghilang tersebut. Sebelum menghilang semuanya,
bulan akan nampak cekung seperti digigit (seperti saat kita memakan biskuit
yang berbentu bulat) sebelum akhirnya menyabit, dan akhirnya hilang. Itulah
yang membuat masyarakat Jawa menamai sebagai mitos Bulan dimakan Buto. Dan pada
saat terjadi gerhana bulan tersebut yng mana masyarakat Jawa percaya bulan
tersebut benar- benat hilang dmakan Buto, maka banyak warga yang membunyikan
kentongan (alat komunikasi tradisional yang cara membunyikannya dengan cara
dipukul) agar si Buto memuntahkan kembali bulan tersebut dehingga masyarakat
tetap akan disinari pada waktu malam hari tiba. Namun seiring dengan kemajuan
zaman dan kemodernisasian zaman, lambat laun tradisi tersebut tidak ditemukan
lagi atau sangat jarang di jumpai lagi pada masyarakat Jawa saat ini.
Bila kita nikmati dari sisi estetika atau eindahan, gerhana bulan ini
adalah peristiwa yang indah sekali. Pemandangan yang dihasilkan dari peristiwa
gerhan bulan ini dapat dijadikan objek fotografi yang sangat indah. Terlebih
jika gerhana bulan terjadi pada saat kondisi langit sedang cerah. Hal ini akan
dimanfaatkan banyak fotografer untuk mengabadikan momen berharga ini. Meskipun
euforia datangnya gerhana bulan ini tidak seheboh dibandingkan euforia pada
saat terjadi gerhana matahari, namun antusias masyarakat untuk meihatnya pun
tidak kalah dengan saat terjadi gerhana matahari. Faktor yang menjadikan
gerhana bulan tidak seheboh gerhana matahari antara lain karena gerhana bulan
ini terjadi pada malam hari sehingga peristiwa agung ini tidak terlalu terlihat
mencolok seperti gerhana matahari yang terjadi pada pagi atau siang ataupun
sore hari disaat sunia terang oleh sinar matahari. Hal selanjutnya yakni karena
kita lebih sering menyaksikan gerhana bulan bila dibandingkan dengan gerhana
matahari karena gerhana bulan ini dapat teramati pada sebagian bumi pada waktu
malam hari. Meskipun demikian, tetap saja gerhana bulan ini menjadi momen
langka yang mengundang masyarakat untuk menyaksikan dan juga mengabadikan
keindahannya.
Proses Terjadinya
Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan satu peristiwa yang terjadi dimana kedudukan
matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garus lurus, sehingga bayangan bumi
menutupi sebagian ataupun keseluruhan bulan. Proses terjadinya gerhana bulan
ini dimulai saat bumi berada di antara matahari dan juga bulan pada satu garis
yang sama. Hal ini mengakibatkan sinar matahari tidak sampai ke bulan karena
terhalang oleh bumi.
Gerhana bulan ini bisa terjadi karena pada saat bumi berada di antara
matahari dan juga bulan dalam posisi sejajar seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Pada hal demikian bumi akan menghalangi sinar matahari yang menuju
ke bulan, sehingga permukaan bulan akan tertutupi oleh bayangan bumi.
Proses terjadinya gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan
matahari, meskipun perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja. Seperti halnya
gerhana matahari, proses terjadinya gerhana bulan ini sebagai berikut:
1. Dimulai ketika bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi
sedikit oleh bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan
adalah bayangan dari bumi sendiri.
2. Setelah itu lama-kelamaan bulan yang bulat tadi akan tertutup semakin lama
semakin banyak hingga bulan hanya terlihat sebagian dan semakin lama bumi akan
terlihat meyabit.
3. Setelah mulai menjadi menyabit, lama- kelamaan bulan akan tampak menghilang
karena tertutup penuh oleh bayangan bumi. Ketika saat inilah kita tidak dapat
melihat bulan dan bulan seperti menghilang.
4. Setelah bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita
akan menyaksikan bulan kembali muncul dari arah yang pertama kali bulan itu
menghilang. Munculnya bulan ini dimulai dari bentuk bulan tersebut sabit,
setelah itu bulan tersebut semakin lama akan semakin kelihatan dan menjadi
setengah, dan semakin lama akan semakin utuh sehingga tampak lagi seperti
semula.
Itulah beberapa proses terjadinya gerhana bulan ini dari awal hingga akhir.
Gerhana bulan sendiri ketika terjadinya akan membutuhkan waktu beberapa menit
hingga berjam lamanya. Ketika terjadi gerhana bulan ini masyarakat biasanya
akan menyaksikan dari menghilangnya bulan dari bagian sedikit sampai munculnya
bulan kembali hingga utuh seperti sedia kala.
Jenis-jenis Gerhana
Bulan
Gerhana bulan yang terjadi di bumi ini ternyata dibedakan menjadai beberapa
jenis dan hanya tidak satu jenis saja. Secara umum gerhana bulan ini dibedakan
menjadi tiga, yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana
bulan penumbra. Penjelasan mengenai masing- masing jenis gerhana ini adalah
sebagai berikut:
1. Gerhana bulan total
Gerhana bulan total merupakan gerhana bulan dimana semua bagian dari bullan
akan tertutup oleh bayangan bumi, sehingga bulan akan tampak tertutup semua.
Gerhana bulan total ini dapat dibedakan lagi menjadi dua macam yakni gerhana
bulan total dan gerhana bulan total +.
·
Gerhana bulan total
adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan berada tepat pada daerah NTT, dan
pada saat yang demikian warna bulan menjadi merah namun warna merah tersebut
tidaklah rata.
·
Gerhana bulan total +
adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan melalui titik pusat daerah umbra,
dan pada saat ini warna bulan menjadi merah merata. Pada saat seperti ini bulan
akan tampak menakjubkan sekaligus mengerikan jika dipandang dari bumi.
Saat terjadi gerhana bulan total ini maka bulan akan terlihat berwarna
kemerahan. Hal ini berhubungan dengan lapisan
atmosfer bumi. Di suatu daerah tertentu atau suatu negara
tertentu, gerhana bulan total akan terlihat lebih merah daripada di daerah
lain. Hal ini menandakan bahwa jika bulan berwarna lebih merah, maka suatu
tempat tersebut memiliki tingkat polusi yang semakin kuat.
2. Gerhana bulan
sebagian
Pada gerhana sebagian ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari
sinar matahari. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lainnya berada di
daerah atau area penumbra. Sehingga masih ada sebgaian dari sinar matahari yang
sampai ke permukaan bulan dan dapat dilihat manusia dari bumi. Inilah yang
disebut sebagai gerhana bulan sebagian.
3. Gerhana bulan
penumbra
Jenis gerhana bulan yang selanjutny adalah gerhana bulan penumbra. Gerhana
bulan penumbra berarti seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Dengan
demikian bulan masih dapat terlihat oleh manusia yang berada di bumi meskipun
secara samar- samar dan dengan warna yang suram.
Itulah beberapa jenis dari gerhana bulan. Bila kita menyimak pengertian
dari masing- maing gerhana bulan, maka kita akan menemukan beberapa istilah
yang khas. Istilah- istilah tersebut antara lain adalah umbra dan juga
penumbra. Yang dimaksud dengan umbra sendiri adalah daerah diantara bumi dan
juga bulan yang tidak terkena cahaya matahari atau yang gelap. Sedangkan
penumbra merupakan daerah diantara bumi dan juga bulan namun yang terkena sinar
matahari atau daerah di antara bumi dan matahari yang masih tersinar oleh sinar
matahari.
Cara Melihat Proses
Terjadinya Gerhana Bulan
Banyak orang yang berantusias untuk menyaksikan proses terjadinya gerhana
bulan ini pada saat terjadi gerhana bulan. Namun tahukah Anda bagaimana cara
untuk melihat gerhana bulan ini dengan jelas? Setiap tahunnya. Diperkirakan
gerhana bulan bisa terjadi hingga sejumlah lima kali. Namun gerhana bulan total
lebih jarang terjadi daripada gerhana bulan sebagian maupun penumbra. Jika
terjadi gerhana matahari, kita tidak boleh melihat dengan mata telanjang atau
melihat secara langsung tanpa menggunakan alat pengaman. Namun berbeda halnya
dengan gerhana bulan. Pada saat melihat gerhana bulan, kita diperbolehkan
melihat secara langsung atau dengan menggunakan mata telanjang tanpa
menggunakan alat pengaman. Hal ini karena sinar dari bulan tidak mengandung
radiasi kuat seperti yang dimiliki oleh matahari. Sehingga manusia yang ada di
bumi bisa melihatnya dengan aman.
Ada cara- cara tertentu untuk dapat menikmati gerhana bulan ini agar
terlihat jelas, yakni dengan menggunakan alat- alat tertentu. alat yang dapat
digunakan untuk melihat gerhana bulan ini agar terlihat jelas adalah teropong
dan juga teleskop. Dengan menggunakan teropong dan juga teleskop maka kita akan
lebih jelas melihat prosesi gerhana bulan ini.
Fakta- fakta Menarik
Seputar Gerhana Bulan Darah
Terjadinya gerhana bulan ini mengundang beberapa fakta
yang menarik yang melekat di kalangan masyarakat mengenai gerhana bulan ini. Memang
terjadinya gerhana bulan ini seringkali membawa sesuatu yang lain yang
terkadang belum pernah kita dengar sebelumnya. Hal ini terutama tentang gerhana
bulan darah. Gerhana bulan darah sendiri merupakan gerhana bulan dengan warna
bulan adalah merah menyala, sehingga nampak menakjubkan dan juga mengerikan.
Beberapa fakta yang menyertai gerhana bulan darah antara lain:
1.
Disebut- sebut sebagai
pertanda kiamat
Ini merupakan salah satu fakta yang paling unik mengenai gerhana bulan.
Gerhana bulan darah yang bertepatan dengan peristiwa super moon yang terjadi
pada tanggal 28 September 2015 disebut- sebut sebagai pertanda datagnya kiamat
oleh sebagian orang. Pada kurun waktu dua tahun, yakni pada tahun 2014 hingga
2016, fenomena gerhana bulan raksasa ini sudah terjadi selama empat kali.
Padahal sebelum tahun 2014, fenomena gerhana bulan darah raksasa ini terjadi
pada tahun 1982 yang lalu. Salah satu tokoh, yakni PastuR Hagee pun menyatakan
bahwa peristiwa yang demikian ini sebagai salah satu pertanda akan datangnya
kiamat.
2. Blood Moon menjadi Super Moon
Peristiwa blood moon atau gerhana bulan darah yang biasanya terjadi setiap
beberapa puluh tahun sekali terkadang bisa mengalami perbedaan. Salah satunya
ketika blood moon terlihat lebih besar daripada biasanya dan berubah menjadi
peristiwa super moon. Alasan hal ini terjadi bisa dinyatakan secara ilmiah,
yakni ketika terjadi gerhana bulan, saat itu posisi bulan sedang paling dekat
dengan bumi. Hal inilah yang membuat peristiwa gerhana bulan darah atau blood
moon menjadi lebih besar daripada biasanya.
3. Blood moon ini tidak berbahaya
Salah satu yang perlu diinfokan kepada mesyarakat mengenai bood monn ini
adalah karena blood moon ini tidak berbahaya. Banyak orang yang ketautan atas
peristiwa blood moon ini. NASA menjelaskan bahwasannya fenomena gerhana bulan
darah ini tidak akan berdampak apa- apa bagi manusia yang ada di bumi ini.
Warna merah yang terlihat di permukaan bulan tersebut disebabkan oleh pantulan
bayanagn dari bumi sendiri.
Itulah beberapa fakta unik yang menyertai peristiwa gerhana bulan darah
super ini. Bagi Anda yang belum pernah melihat fenomena ini dan penasaran ingin
sekali melihatnya, maka berdoalah agar diberi umur panjang dan dapat melihat
dengan jelas fenomena alam ini. Hal ini karena, gerhana bulan darah raksasa ini
diprediksi baru akan muncul atau terjadi lagi pada tahun 2033 mendatang. Dan
itulah beberapa informasi mengenai gerhana bulan.
No comments:
Post a Comment