Nama Pelajaran : Bahasa Indonesia ( Teks eksplanasi)
Kelas : VII – A
Kelompok : VII
1.
Anggi
Dewi Irwati
2.
Herni
Herawati
3.
Cucu
Sari Kingkin
Penyebab Gunung Meletus dan Akibatnya
Gunung
Berapi secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem saluran fluida yang
terdiri atas batuan cair bersuhu tinggi yang memiliki struktur memanjang dari
kedalaman lapisan atmosfer kurang lebih 10 km hingga permukaan bumi.
Gunung berapi juga memiliki kumpulan endapan material yang keluar saat
terjadinya letusan. Material tersebut meliputi abu dan batuan dengan berbagai
ukuran.
Kondisi gunung berapi
Selama
masa hidupnya, gunung berapi memiliki kondisi atau keadaan yang terus berubah
dari waktu ke waktu, terkadang masuk kondisi tidur yang mana suatu gunung
berapi namun tidak menunjukan aktivitas sama sekali selama puluhan hingga
ratusan tahun. Namun di satu kondisi gunung akan kembali aktif dan meletus
dengan dahsyat seperti yang terjadi pada gunung Sinabung, Sumatera Utara yang
terakhir kali meletus pada tahun 1600an dan pada tahun 2010 kembali aktif serta
akhirnya meletus pada tahun 2013 hingga sekarang aktivitas letusan-nya masih
berlangsung. Sementara itu untuk letusan gunung berapi merupakan suatu
aktivitas vulkanik yang sering disebut dengan istilah erupsi. Bisa dikatakan
hampir semua aktivitas letusan gunung berapi selalu berkaitan dengan zona kegempaan
aktif, hal ini terjadi akibat hubungan antar batas lempeng yang memiliki
tekanan yang sangat tinggi dan bersuhu lebih dari 1000 derajat Celcius sehingga
dapat melelehkan material bebatuan di sekitarnya dan menjadi Magma.
Magma
terkumpul di dapur magma yang terletak dibawah gunung berapi, ketika dapur
magma sudah penuh, maka magma akan terdorong keluar dari gunung berapi. Magma
yang sudah keluar ini disebut dengan Lava yang memiliki suhu 700 hingga 1200
derajat Celcius. Ketika meletus, sebuah gunung berapi dapat melontarkan
berbagai material hingga puluhan kilometer jauhnya, tidak hanya itu, awan panas
dan gas beracun juga kerap kali menjadi ancaman serius bagi penduduk yang
bertempat tinggal tak jauh dari letusan. Letusan gunung berapi merupakan
salah satu bencana alam yang banyak menimbulkan berbagai kerusakan dengan total
kerugian yang besar karena menghancurkan areal pemukiman dan pertanian
penduduk, belum lagi dampak lainnya seperti pencemaran udara oleh gas beracum
serta memicu penyebab banjir lahar dingin yang dapat merusak infrastruktur
umum.
Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab gunung meletus :
1. Peningkatan
Kegempaan Vulkanik
Yang ditandai dengan terjadi aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi,
misalnya frekuensi gempa bumi meningkat yang mana dalam sehari bisa terjadi
puluhan kali gempa tremor yang tercatat di alat Seismograf. Selain itu terjadi
peningkatan aktivitas Seismik dan kejadian vulkanis lainnya hal ini disebabkan
oleh pergerakan magma, hidrotermal yang berlangsung di dalam perut bumi.
Jika tanda tanda seperti diatas muncul dan terus berlangsung dalam beberapa
waktu yang telah ditentukan maka status gunung berapi dapat ditingkatkan
menjadi level waspada. Pada level ini harus dilakukan penyuluhan kepada
masyarakat sekitar, melakukan penilaian bahaya dan potensi untuk naik ke level
selanjutnya dan kembali mengecek sarana serta pelaksanaan shift pemantauan yang
harus terus dilakukan.
2. Suhu Kawah Meningkat
Secara Signifikan
Sebagai tanda bahwa magma telah naik dan mencapai lapisan kawah paling
bawah sehingga secara langsung akan mempengaruhi suhu kawah secara keseluruhan.
Pada gunung dengan status normal, volume magma tidak terlalu banyak terkumpul di
daerah kawah sehingga menyebabkan suhu di sekitar normal.
Naiknya magma tersebut bisa disebabkan oleh pergerakan tektonik pada
lapisan bumi dibawah gunung seperti gerakan lempeng sehingga meningkatkan
tekanan pada dapur magma dan pada akhirnya membuat magma terdorong ke atas
hingga berada tepat dibawah kawah. Pada kondisi seperti ini, banyak hewan hewan
di sekitar gunung bermigrasi dan terlihat gelisah. Selain itu meningkatnya suhu
kawah juga membuat air tanah di sekitar gunung menjadi kering.
3. Terjadinya Deformasi
Badan Gunung
Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet dan listrik sehingga
menyebabkan perubahan struktur lapisan batuan gunung yang dapat mempengaruhi
bagian dalam sepeti dapur magma yang volume-nya mengecil atau bisa juga saluran
yang menghubungkan kawah dengan dapur magma menjadi tersumbat akibat deformasi
batuan penyusun gunung.
4. Lempeng lempeng Bumi
Yang Saling Berdesakan
Hal ini menyebabkan tekanan besar menekan dan mendorong permukaan bumi
sehingga menimbulkan berbagai gejala tektonik, vulkanik dan meningkatkan
aktivitas geologi gunung. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
lempeng merupakan bagian dari kerak bumi yang terus bergerak setiap saat, dan
daerah pengunungan merupakan zona dimana kedua lempeng saling bertemu, desakan
lempeng bisa juga menjadi penyebab perubahan struktur dalam gunung berapi.
5. Akibat Tekanan Yang
Sangat Tinggi
Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan pada point sebelumnya mendorong
cairan magma untuk bergerak ke atas masuk ke saluran kawah dan keluar. Jika
sepanjang perjalanan magma menyusuri saluran kawah terdapat sumbatan, bisa
menimbulkan ledakan yang dikenal dengan letusan gunung berapi. Semakin besar
tekanan dan volume magma-nya maka semakin kuat ledakan yang akan terjadi.
Tanda tanda Gunung
Berapi Akan Meletus
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
sejak lama, baik oleh tenaga ahli ataupun oleh masyarakat awam, dapat
disimpulkan sebelum terjadi letusan gunung kerapkali dijumpai tanda atau ciri
ciri yang sangat spesifik yang mana tingkat keakuratan-nya cukup tinggi.
Berikut adalah tanda ciri
ciri gunung api akan meletus yang sering
terjadi disekitar gunung :
a. Suhu Disekitar Gunung Meningkat – Terutama dapat dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di lereng ataupun
kaki gunung. Penyebabnya karena aktivitas magma semakin meningkat sehingga
berkumpul di dekat permukaan bumi, sehingga suhu panas dari magma tersebut
merambat hingga mempengaruhi lapisan
tanah ada ada diseluruh badan gunung. Kesimpulan-nya
jarak antara magma dengan permukaan bumi lebih dekat dari biasanya.
b. Mata Air Mengering – Tanda ini sebenarnya masih berkaitan dengan point sebelumnya, karena magma
terdorong keatas sehingga jarak antara magma dan lapisan tanah menjadi lebih
dekat, akibatnya air tanah menguap dan kering, karena pada lapisan tertentu
didalam tanah suhu menjadi sangat panas sehingga mengeringkan sumber mata air.
c. Tumbuhan Sekitar Gunung Layu – Karena panasnya suhu didalam tanah meningkat secara signifikan maka banyak
tumbuhan layu. Efeknya lebih parah daripada layu karena musim kemarau. Saat
magma terkumpul tepat dibalik gunung, ada salah satu lokasi yang dimana magma
dapat bergerak ke atas dekat dengan lapisan tanah. Itulah kenapa tumbuhan layu
dan mati hanya terjadi pada titik tertentu saja sebelum gunung meletus dan
dapat menjadi penyebab
pemanasan globaldikarenakan panasnya
suhu.
d. Hewan Liar Turun Gunung – Salah satu tanda yang sering dijumpai penduduk adalah banyak binatang atau
hewan liar yang sebelumnya jarang terlihat turun ke pemukiman penduduk yang
berada di kaki gunung. Hal ini terjadi karena hewan merasa tidak nyaman dengan
peningkatan suhu yang terjadi di dekat puncak gunung tempat habitat asli
mereka.
e. Sering Terdengar Suara Gemuruh – Kejadian ini menandakan terjadinya peningkatan aktivitas magma di perut
gunung selain itu sebagai bukti bahwa tekanan semakin tinggi sehingga tak
jarang suara gemuruh disertai oleh keluarnya gas dan debu vulkanik. Intesitas
suara gemuruh tergantung dari status gunung saat itu, jika sudah berstatus
siaga tentu saja akan terdengar lebih sering daripada saat berstatus waspada.
Dampak Letusan Gunung
Berapi
Setiap bencana alam pasti membawa dampak tersendiri yang dirasakan oleh
penduduk yang berada disekitar bencana. Biasanya bencana alam identik dengan
dampak negatif namun tidak demikian terjadi pada letusan gunung berapi yang
justru membawa dampak positif disamping terdapat juga efek negatifnya.
Berikut ini adalah dampak
letusan gunung berapi baik yang positif
maupun negatif :
a. Dampak Negatif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif mengenai letusan gunung
berapi :
·
Asap dan debu yang
banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat menyebabkan ISPA bagi
masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.
·
Dengan meletusnya
gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk menjadi lumpuh sehingga
ekonomi tidak berjalan dengan semestinya
·
Lava dan Lahar akan
merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan pertanian maupun
pemukiman penduduk.
·
Karena lahar merusak
hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati wilayah tersebut.
·
Terjadinya pencemaran
udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi mengeluarkan debu dan gas gas
beracun yang mengandung Sulfur dioksida, Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida.
·
Menganggu Parawisata
yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum terjadinya bencana menjadi
tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi, beberapa lokasi wisata
ditutup sehingga menghambat laju ekonomi.
b. Dampak Positif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung
berapi :
·
Saat terjadi letusan,
banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung yang mana dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.
·
Besarnya volume
material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata membawa berkah tersendiri
bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru yakni sebagai penambang
pasir.
·
Tanah tanah sekitar
gunung yang terkena material letusan akan semakin subur, tentu saja hal ini
sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu mengeluarkan biaya
lagi untuk membeli pupuk.
·
Setelah gunung meletus,
biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang kaya dengan kandungan
mineral.
·
Selain itu muncul pula
sumber air panas/ geyser baru secara bertahap dan periodik, hal ini tentu saja
dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan kulit.
·
Pada wilayah yang
sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk dijadikan
pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.
Peristiwa Letusan
Gunung Berapi Di Indonesia
Karena Indonesia merupakan negara dengan konsentrasi gunung berapi
tertinggi di dunia maka tak heran hal tersebut menyebabkan sering terjadinya
bencana gunung berapi. Hingga saat ini terdapat beberapa letusan gunung berapi
yang memiliki skala letusan besar. Perlu diketahui skala letusan gunung
menggunakan pengukuran berdasarkan VEI (Volcanic Explosivity Index).
Berikut peristiwa letusan gunung berapi yang pernah terjadi di wilayah
Indonesia:
1. Gunung Kelud (Jawa Timur) –Diketahui sudah meletus sejak abad 15 hingga terjadi terakhir kali pada
beberapa tahun yang lalu dimana muncul sebuah gunung baru dan terletak di
tengah kawah. Letusan gunung kelud terbesar berada pada VEI skala 4 dan
menimbulkan banyak korban jiwa.
2. Gunung Merapi (Yogyakarta) – Merupakan gunung api paling aktif Indonesia atau bahkan Dunia karena
intensitas letusan-nya tergolong sangat sering terjadi. Letusan kecil terjadi
setiap 2 hingga 3 tahun sekali dan letusan dengan skala lebih besar biasanya
terjadi setiap 15 tahun sekali. Beberapa kali terjadi letusan dahsyat gunung
merapi seperti yang terjadi pada tahun 1006 yang membuat seluruh pulau jawa
diselimuti awan vulkanik dan letusan pada tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan
menewaskan 1400 orang.
3. Gunung Galunggung (Tasikmalaya) – Terakhir kali meletus pada tahun 1982 dimana skala letusannya mencapai VEI
5 yang artinya 10 kali lebih kuat dibandingkan dengan letusan skala VEI 4.
Sebelum terjadi letusan diketahui air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur.
Selama letusan mengeluarkan hujan pasir yang sangat panas sehingga
menghancurkan 114 desa dan menewaskan 4011 jiwa.
4. Gunung Agung (Bali) – Terakhir kali meletus pada tahun 1963 dimana terjadi ledakan keras dan
mengirimkan material setinggi 8 hingga 10 kilometer ke udara dan menghasilkan
aliran piroklastik yang besar. Letusan gunung agung menghancurkan desa desa dan
menewaskan ribuan orang dalam dua periode letusan yang terjadi antara bulan
maret hingga mei 1963.
5. Gunung Krakatau (Selat Sunda) – Terakhir kali meletus pada tahun 1883 dimana suara letusannya terdengar
hingga jarak ribuan kilometer. Selain letusan, tsunami juga menerjang desa desa
di pesisir selatan lampung dan barat Banten. Bencana tersebut menewaskan kurang
lebih 36.000 jiwa dan mempengaruhi iklim dunia saat itu yang mana abu
vulkaniknya mencapai wilayah amerika dan menutupi atmosfer selama dua hari.
6. Gunung Tambora (Lombok) – Letusan dahsyat terjadi pada bulan april 1815 merupakan bencana letusan
gunung berapi terbesar yang terjadi pada jaman modern selain letusan gunung
Toba yang terjadi pada jaman purba dan letusan gunung Taupo pada tahun 181.
Memiliki skala VEI 7 dan suara letusan terdengar hingga pulau sumatera yang
berjarak 2000 km dari lokasi serta menewaskan 71.000 orang meninggal akibat
letusannya. Akibatnya pada tahun berikutnya atau 1816 terjadi kondisi
tidak adanya musim panas di benua di
dunia seperti Eropa dan Amerika dimana pada bulan
Juli, suhu udara turun sehingga menimbulkan bencana kelaparan karena kegagalan
panen.
No comments:
Post a Comment